Pukul 16.30 di hari pertama kami berada di Pulau Belitung, kami datang ke sebuah objek wisata pantai terfavorit, pantai tercantik dan pantai terkenal di pulau ini, yaitu Pantai Tanjung Tinggi.
Pantai Tanjung Tinggi berada diantara Tanjung Kelayang dan Tanjung Pendam, merupakan pantai yang sangat mempesona. Bentangan pasir putih dan air laut yang bening dan berwarna hijau kebiruan serta ratusan batu granit berbagai ukuran – dari ukuran kecil sampai ukuran raksasa tersebar di kedua semenanjung dan laut di hadapan pantai, yang melegkapi kecantikan Pantai Tanjung Tinggi, sungguh tidak diragukan lagi merupakan daya tarik tersendiri dari pantai ini.
Lokasi Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan salah satu pantai kebanggaan masyarakat dan Pemeritahan Kabupaten Belitung ini, berjarak sekitar 30-an km dari kota Tanjung Pandan, kendaraan bisa melaju dengan kencang melewati jalan yang mulus meskipun tidak terlalu besar, berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung.
Pantainya yang berbentuk teluk menyebabkan arus ombak terhalang dan menjadi tidak begitu besar, tentu saja kondisi ini sangat tepat untuk berjemur dan melakukan kegiatan olah raga air seperti berenang, memancing, menyelam, snorkeling. Ada juga tempat penyewaan jetski, atau kano (perahu karet) di sini.
Saat itu matahari mulai merunduk ke bumi, suasana yang ditunggu-tunggu para wisatawan, pasti tidak lama lagi kami akan menyaksikan keindahan mata hari terbenam yang sangat memukau di pantai ini. Pantaslah lokasi wisata ini menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi karya Andrea Hirata “seniman kata-kata” yang fenomenal itu.
***
Kami harus bisa menyalip, merunduk bahkan melompat diantara bebatuan itu untuk bisa sampai di puncak-puncaknya agar dapat memandang laut dari ketinggian, terutama menyaksikan sunset dengan leluasa, tapi harap berhati-hati kalau terpeleset akan fatal akibatnya.
Saat itu kami juga melihat sepasangan calon pengantin membuat foto pre-wedding di atas batu-batu granit di Pantai Tanjung Tinggi ini, lucunya calon pengantin permpuan pakai sepatu hak tinggi, kebayang ga pakai sepatu hak tinggi di medan berbatuan seperti itu… !!! sepatunya malah banyakan ditenteng dari pada dipakai.
He3x….. 😀
Mungkin karena kami datangnya ke sorean jadi kami sudah tidak menemui para pedagang makanan atau minuman yang banyak di sekitar pantai, sedangkan fasilitas kamar mandi/ bilas yang katanya cukup memadai, saya lihat kurang begitu terawat meskipun sudah dikelola secara komersial, karena siapa saja yang menggunakan fasilitas tsb harus bayar…!!!
Rajo Bagindo Jilid 2 
sayag sekali ya tempat seindah itu tapi fasilitasnya kurang
LikeLike
iya mb, kekurangan kita adalah tidak serius mengelola asset…… 😦
LikeLike
Yang sering terjadi di negara kita ya gitu ya pak Ded, tempat wisata tak dikelola dengan baik akibatnya pengunjung jadi malas balik ke situ lagi…
Btw, itu yang calon pengantinnya bikin senyum2 sendiri…hihihihi….ya abis masak di batu2 pake hak tinggi ya, malah kalo dipake serem amat 😀
LikeLike
Semmoga pemerintah daerah tujuan wisata itu lebih serius lag mempehatikan potensi ini
Ha3 saya juga mb ….. lucu lihatnya…. 🙂
LikeLike
Rasanya pengen berlama-lama ditempat cantik seperti ini. Sambil minum teh dan makan cemilan menikmati sepoi angin laut.
Rancak bana.
LikeLike
Cemilannya singkong goreng atau goreang tongkang, goreng pisang jo katan he3… 😀
LikeLike
Terakhir ke Belitung 2 tahun yang lalu dan kesel karena dokimentasinya lenyap semua. Kayanyanya harus ke sana lagu deh. hahahaha
LikeLike
Itu suatu tanda bahwa mas goiq harus kembali ke belitung 🙂
LikeLike
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Ded….
Saya suka menonton filem Laskar Pelangi, malah selalu mengulang-ngulangnya kerana jalan cerita yang baik dan memberi teladan dan sempadan tentang kehidupan orang kampung yang bersemangat tinggi. Ternyata pemandangan batu-batuan pantainya sangat besar dan indah.
Salam Aidil Fitri dari Sarikei, Sarawak. 🙂
LikeLike
Sekali-kali boleh dong bawa keluarga berkunjung ke Belitung Bu Siti ….. dekatkan dari Sarawak
Selamat Idul Fitri salam dari Jakarta
LikeLike